Pernah melihat seseorang yang ditekan dadanya pada saat hilang kesadaran? proses tersebut dinamakan Resusitasi Jantung Paru (RJP). Lalu bagaimana teknik yang tepat untuk melakukannya?
Proses RJP bisa terjadi kapan saja dan dimana saja dalam keadaan darurat apabila seseorang mengalami henti jantung. Namun tidak sembarangan orang yang dapat melakukannya, perlu teknik dan latihan yang tepat.
Tindakan ini harus segera dilakukan jika aliran darah berhenti dan tidak mengalir ke sistem/organ pernafasan, oleh karenanya RJP dapat menyelamatkan nyawa seseorang.
Karena pentingnya RJP, yuk kita bahas bersama pertolongan RJP pada situasi darurat.
Baca juga: Ketahui Barang Wajib Kotak P3K sesuai Permenaker
Tahap melakukan resustasi jantung
Sebelum melakukan proses RJP, pastikan korban sudah berada pada lokasi yang aman. Kemudian periksa kesadaran korban dengan memanggil namanya atau menepuk bahunya. Jika korban tidak merespon, lakukan pemeriksaan pada denyut nadi dan pernafasan. Setelah mengecek, namun tetap tak sadarkan diri, maka segera hubungi tenaga medis dan lakukan RJP hingga bantuan tiba.
Tahap resustasi jantung terbagi menjadi tiga yang disingkat C-A-B:
Tahap pertama comprasion – tahap ini disebut juga kompresi dada. Dilakukan dengan meletakkan dua telapak tangan secara bertumpuk pada tengah dada korban, kemudian dada ditekan sebanyak 100-120 kali per menit dengan kecepatan 1-2 tekanan perdetik hingga korban memberikan respon.
Tahap kedua airways – tahap ini disebut juga membuka jalur nafas. Tahap ini dilakukan jika korban tetap tidak merespons setelah diberikan kompresi dada. Untuk membuka jalur napas, dongakkan kepala korban dengan menempatkan tangan di dahinya, lalu angkat dagunya secara perlahan.
Tahap ketiga breathing – tahap ketiga dengan memberikan korban nafas buatan dari mulut ke mulut atau mulut ke hidup jika mulut korban mengalami luka parah.
Baca juga: Alat Pelindung Diri, Macam-macam dan Fungsinya
Sumber: Allo Dokter [Buka]
