Sebagai individu yang tak bisa lepas dari kesalahan, HSE pun sering melakukan sebuah kesalahan. Namun jika dibiarkan terus berlanjut akan berdampak pada tingkat kecelakaan kerja yang terus meningkat.
Keberhasilah perusahaan industri kontruksi berada pada HSE yang tepat. Health, Safety and Environment (HSE) menjadi pondasi dari aktivitas setiap pekerja agar berjalan dengan aman dan nyaman.
Namun, tak sedikit, kesalahan HSE terjadi berulang kali sehingga menyebabkan kekacauan sistem dan bukan hanya merusak alat-alat/mesin yang ada melainkan kesehatan dan nyawa pekerja.
Berikut beberapa kesalahan HSE yang sering terjadi serta cara menghidarinya:
Mengira-ngira
Kebiasaan mengira-ngira atau berasumsi pada saat melakukan pekerjaan merupakan kesalahan yang sering terjadi. Hal ini sering terjadi karena banyak faktor, mulai dari kurangnya pelatihan dan pengalaman, terlalu percaya diri hingga pengelaman sebelumnya yang tidak terjadi apa-apa.
Namun perlu diperhatikan, cara mengira-ngira ini dapat membahayakan pekerja, mesin hingga perusahaan. Bisa jadi, percobaan pertama berhasil, namun percobaan berikutnya dapat menimbulkan bahaya yang cukup besar.
Sehingga, dalam mengerjakan pekerjaan di industri kontruksi maupun pekerjaan lainnya dengan tingkat kecelakaan yang tingga harus sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Gunakan keahlian sesuai dengan pelatihan, jangan melakukan eksperimen saat tengah ekerja.
Tidak menggunakan APD
Alat Pelindung Diri (APD) merupakan elemen penting saat bekerja untuk mencegah dan meminimalisir kecelakaan kerja. Kesalahan yang sering terjadi berikutnya yaitu tidak menggunakan APD saat bekerja. Pekerja terlalu percaya diri pada situasi yang tenang, padahal bahaya bisa terjadi kapan saja.
Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kejatuhan benda dari atas, sengatan matahari, hingga jatuh dari ketinggian, maka gunakanlah APD sesuai dengan fungsinya.
Pelatihan kurang efektif
Kurang efektifnya saat pelatihan dapat menyebabkan kecelakaan saat bekerja. Pekerja tidak mengetahui atau justru mengira-ngira langkah yang harus diambil dalam mengerjakan suatu pekerjaan, dampaknya jika asumsi tersebut salah akan menimbulkan kecelakaan kerja.
Pentingnya pelatihan yang cukup dan memahami dengan betul teknis dan regulasi yang berlaku, jangan mencoba-coba yang tidak pernah ada pada saat pelatihan.
Tidak melakukan pemeriksaan alat K3 dan menggunakan mesin yang rusak
Kesalahan berikutnya adalah tidak melakukan pemeriksaan mesin K3 dan tetap nekat menggunakan mesin yang rusak. Mesin yang tetap dipakai pada kondisi rusak dapat menimbulkan bahaya bagi pekerja maupun konsumen.
Untuk itu, lakukan pemeriksaan alat K3 secara rutin dan berkala guna memastikan mesin yang digunakan masih dalam kondisi baik.
Tidak melapor kepada atasan jika terjadi kecelakaan kerja
Banyak pekerja yang memendam masalah kecelakaan kerjanya tanpa melaporkan kepada atasan. Hal itu sebaiknya tidak dilakukan karena akan berdampak pada kecelakaan kerja yang terus berulang dan lebih besar. Pekerja sebaiknya melaporkan setiap kecelakaan kerja yang terjadi kepada atasan agar dilakukan evaluasi lebih lanjut untuk menghindari risiko kecelakaan yang sama.
Baca juga: Ini Tugas dan Tanggung Jawab K3 Konstruksi