Kamu merupakan seorang karyawan muda yang baru saja beberapa tahun menginjakkan kaki di dunia kerja? sudahkan kamu mengelola keuangan pribadi dengan baik? atau justru uang yang dihasilkan dari gaji selama berbulan-bulan ga tau perginya kemana.
Kalau kamu lagi ada di posisi itu, selamat kamu membaca artikel yang tepat. Karena pada artikel kali ini, Sertifikasi Indonesia telah merangkum dari beragam sumber untuk memberikan solusi buat kamu. Apalagi kamu merupakan karyawan muda, masih ada jangka panjang yang harus kamu pikirkan.
Mengelola keuangan pribadi memang cukup sulit, apalagi kalau kamu merupakan seorang yang terbiasa foya-foya, belanja, nongkrong dan jalan-jalan. Tapi kamu tenang saja, kamu dapat menerapkan beberapa tips agar keuanganmu dapat terselamatkan.
Jangan sampai juga kamu stres tiap akhir bulan karena uang yang kamu dapatkan telah habis terpakai. Saatnya mengelola keuangan dengan bijak.
Cara kelola keuangan pribadi

1. Tetapkan tujuan finansial
Setiap orang yang bekerja pastinya memiliki impian bukan? maka tetapkan tujuan finansialmu dari sekarang. Misalnya keuanganmu nantinya akan kamu gunakan untuk masa pensiun, pendidikan anak, kebutuhan rumah tangga, atau membangun bisnis. Dengan menetapkan tujuan finansial, kamu akan dengan mudah untuk berhemat.
2. Stop berhutang
Berhutang hanya akan menambah beban pengeluaran dan dampak psikologis pada diri. Kebiasaan berhutang juga sulit untuk membuatmu memiliki tabungan jangka panjang, karena kebiasaan buruk tersebut. Sebisa mungkin, bila belum mampu untuk membeli, maka menambunglah sampai uang terkumpul.
3. Prioritaskan kebutuhan
Kalau udah gajian emang kadang suka lupa diri, belanja sana-sini, nah ini nih yang mesti kamu perhatikan. Prioritaskan pembelian barang yang memang dibutuhkan, jika dirasa tidak perlu maka simpanlah uangnya untuk keperluan lainnya.
4. Atur anggaran
Biasakan untuk mengatur anggaran di setiap bulannya setelah gajian, misal kamu mendapatkan gaji 10 juta, maka 40 persen untuk kebutuhan hidup, 10 persen memberi orang tua, 15 persen investasi, 10 persen dana darurat, 10 persen tabungan dan 15 persen untuk refreshing.
5. Sisihkan dana darurat
Menyisihkan dana darurat sangat penting untuk dilakukan untuk memanaje sesuatu yang tak terduga, misalnya sakit, kerusakan kendaraan dan lainnya. Nah agar keuanganmu yang sudah di alokasikan tidak terutak-atik karena kebutuhan tak terduga ini, sebab sudah tersedia dana darurat.
6. Investasi
Menabung jangka panjang yang paling bagus adalah dengan berinvestasti. Pelajari terlebih dahulu investasi, saham atau reksadana dengan teliti dan jelas, agar kamu tidak terjebak pada investasi bodong yang merugikan.
Baca juga: Strategi Membangun Personal Branding di Dunia Kerja dari Nol