Bahayanya Bahan Kimia di Tempat Kerja, Ketahui Pencegahannya

Bahan kimia kerap kali menjadi komponen dalam pembuatan suatu produk di industri-industri pengolahan pabrik. Namun, dalam hal ini, industri yang langsung berhubungan dengan bahan kimia memiliki potensi yang besar terhadap kecelakaan kerja.

Risiko kesehata muncul dari seringnya terpapar bahan kimia di tempat kerja, untuk itu Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) memiliki peranan penting dalam pencegahannya.

Faktor bahaya di tempat kerja dapat mempengaruhi kinerja pegawai yang akhirnya dapat menyebabkan penyakit pada tenaga kerja. Melalui pengenalannya dengan potensi bahan kimia, diharapkan para pekerja dapat lebih berhati-hati.

Bahan kimia dapat masuk pada sistem aliran darah tubuh manusia, sehingga menyebabkan penyakit hingga berpotensi kematian. Bentuknya sendiri bermacam-macam dapat berupa cairan, gas, debu, asap, kabut, uap, dan bentuk padat.

Bentuk-bentuk bahan kimia tersebut dapat masuk ke tubuh manusia melalui tiga cara:

Menghirup (Inhalasi)

Inhalasi atau proses menghirup terjadi ketika seseorang bernafas melalui mulut atau hidung, sehingga zat beracun yang terhirup dapat masuk ke dalam paru-paru. Pada kasus orang dewasa, dalam menghirup udara permenit dapat menghabiskan sekitar 5 liter yang mengandung debu, uap, asap, maupun gas. Sementara zat sisanya mengalir melalui aliran darah dan mengalir mausk ke bagian tubuh lainnya.

Menelan (Pencernaan)

Bahan kimia dapat masuk ke dalam tubuh melalui proses pencernaan yang diawali dengan menelan zat tersebut. Makanan dan minuman yang terkontaminasi bahan kimia kemudian masuk ke dalam tubuh, dapat menyebabkan penyakit berbahaya dalam jangka panjang.

Zat di udara pun dapat terhirup dan tercampur dengan lendir di mulut, zat tersebut akan masuk ke dalam makanan yang dicerna di usus dan mengendap di lambung.

Penyerapan ke dalam kulit (kontak invasif)

Melalui kontak langsung dengan kulit, bahan kimia dapat menyerap dan meresap ke pembuluh darah. Adanya luka lecet atau bekas injeksi juga dapat membuka jalan zat kimia masuk ke dalam tubuh.

Hal yang perlu diperhatikan oleh tenaga kerja jika berhadapan dengan bahan kimia adalah dengan mengetahui zatnya itu sendiri, guna mencegah adanya risiko bahaya.

  • Kemampuan diri untuk mengenal semua jenis bahan kimia di tempat kerja dan menganggap semua bahan tersebut berbahaya yang dapat menimbulkan dapat buruk pada kesehatan
  • Mengetahui wujud bahan kimia pada proses kerja atau pengolahan, sehingga mudah untuk mengidentifikasi bagaimana zat tersebut dapat kontak dengan tubuh
  • Mengendalikan risiko dengan memasang peralatan pembuangan udara (exhaust) di dekat sumber polusi, agar udara yang tercemar bisa keluar dari ruangan. Selain itu, rotasi pekerjaan juga penting, dengan mengganti tugas pekerja secara berkala guna membatasi waktu terpapar bahan kimia berbahaya, sehingga risiko terhadap kesehatan bisa diminimalkan.
  • Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) sesuai dengan cara dan fungsinya yang tepat untuk mengurangi risiko bahaya.
  • Mengikuti arahan Ahli K3 yang berada di tempat kerja serta memahami rambu-rambu larangan dan perintah yang terpampang di lingkungan kerja

Baca juga: Alat Pelindung Diri – Macam-Macam dan Fungsinya

Share your love
sertifikasi indonesia
sertifikasi indonesia
Articles: 111

Newsletter Updates

Enter your email address below and subscribe to our newsletter

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *